SALIRA TV JAKARTA – Dewan Pers Mengadakan Acara Peluncuran dan Bedah Buku Yang dibuka oleh PLT Ketua Dewan Pers, M Agung Dharmajaya Pada Hari Senin 14 Oktober 2022 bertempat di Hall Dewan Pers Kebon Sirih Jakarta.
Acara diskusi santai dan bedah buku yang di pandu Wina Armada yang merupakan mantan anggota Dewan Pers dalam acara tersebut dihadiri oleh anggota dewan Pers Ninik Rahayu dan Sapto Anggoro dan Para Tokoh Pers diantaranya, Bambang Harimurti, Janet E.Steele Abdullah Alami di serta ahli hukum Luhut MP Pangaribuan serta tamu undangan lainya dan Para Jurnalis dan wartawan dari berbagai Media.
Dalam Buku terbarunya berjudul ” Problematika Pers dan Kualitas Demokrasi dan Konstitusi,UU ITE sampai RUU KUHP
Semula bukunya berjudul 7 Pandangan Orang Awam Tentang Pers Karena sifat kerendahan hatinya Prof Bagir.
Buku ini menarik sekali karena merupakan Buku gabungan tentang Pers yang ditulis memenuhi berbagai aspek yang ada dan memenuhi unsur akademis dan filosofi dan filsafat dan beberapa kutipan kutipan dibuat dengan populer. Dan Dari Pandangan Yuridis juga terangkum di dalam buku karya terbaru Prof Bagir.
Kata Prof Bagir seorang profesor yang baik menerapkan sesuatu yang baik dengan gampang sebaliknya Profesor yang agak nyelimet menerapkan yang gampang dengan sangat sulit.
Dalam sambutanya Prof Bagir Manan Mengucapkan Terimakasih karena Buku terbarunya dari kumpulan tulisan tulisan Prof Bagir sejak di dewan Pers. Dikumpulkan menjadi sebuah buku atas inisiatif Pak Wina selaku anggota dewan Pers.
Prof Bagir Mengatakan Pekerjaan Jurnalistik Wartawan adalah Pekerjaan Intelektual
Karena memilih pekerjaan Jurnalistik itu pasti tidak mungkin kaya, Seperti orang memilih menjadi guru Semata- mata karena Panggilan Jiwa Karenan panggilan profesionalisme adalah sebetulnya panggilan intelektual.
Mengatakan Pers harus menjadi Garda Terdepan dalam Kehidupan intelektual di Masyarakat. Tidak ada kebebasan Pers sepenuhnya atau tetap ada batasan.
Kebebasan Pers itu wajib dijunjung tinggi Seperti halnya kebebasan Pers dan agama tentu memiliki batasnya, baik Pembatasan karena keadaan tertentu atau terkendali dari Pengadilan.
Pers Bebas hanya ada di dalam Demokrasi dan Negara yang memegang hukum sebagai Pedoman.
Pers dan Jurnalistik adalah Produk Intelektual Prof Bagir Manan Berharap Jurnalis dan wartawan berada di atmosfir intelektual. Prof Bagir Mengatakan Intelektualitas dibatasi oleh Etika dan diperlukan keberanian yang menjadi simbol keadilan dan kebenaran.
Prof Bagir menjelaskan Pers menjadi unsur Terdepan dalam memperjuangkan Demokrasi memegang prinsip keadilan sosial, kesejahteraan masyarakat.
Kutipan dari hal 103
Secara Jelas Bagir Mengatakan secara alami Pers tidak mungkin dipisahkan dengan Politik
Senantiasa berhimpitan dengan Politik
Pers adalah Jiwa dari Politik itu sendiri
Prof Dr. Bagir Manan S.H.,MCL yang pernah menjabat sebagai ketua Dewan Pers (2010-2016)
Dan Mantan Ketua Mahkamah Agung (2001-2008)
Pernah Menjabat sebagai Direktur Perundang-undangan Departement Kehakiman (1990-1995)
Dirjen Hukum dan Perundang-undangan Departemen Kehakiman (1995-1998)
Dan di masa pensiunnya saat ini Prof bagir juga masih aktif dan produktif di berbagai kegiatan yang Positif kajian dan diskusi Juga masih aktif memberikan kuliah umum.
Dan kegiatan Rutin Prof Bagir yaitu Membaca dan menulis untuk teman teman pers, dan tentunya banyak beribadah mendekatkan kepada Allah SWT. (Tri Wahyuningsih)
