SALIRA TV MANGGARAI BARAT – NTT – Seorang pria lansia, warga Pacar, desa Pacar, kecamatan Pacar, kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) hampr saja kehilangan nyawanya di tangan anak kandungnya sendiri
Adalah Mateos Pao. Pria berusia 78 tahun ini mendapat perlakuan sadis dari anak kandungnya, Anselmus Sardin.
Anselmus sempat melakukan tindakan percobaan pembunuhan terhadap ayah kandungnya, Mateos Pao. Anselmus mengarah sebilah parang tepat di leher ayah kandunnya itu.
Beruntung, Anselmus tidak sampai menggorok leher Mateos Pao dengan parang yang sudah diposisikanya di leher Mateos, ayah kandungnya itu.
Peristiwa tersebut terjadi di rumah Mateos Pao di Tehek Pacar, desa Pacar pada Rabu, 14 Juni 2023, sekitar Pkl. 10.30 Wita.
Kapolsek Macang Pacar, IPDA Iwan Hendriawan mengungkapkan penyebab dan kronologi terjadinya peristiwa tersebut.
IPDA Hendriawan mengatakan bahwa peristiwa itu dipicu oleh sebidang tanah milik Mateos Pao yang berlokasi di Ratuh. Tanah tersebut telah dijual Mateos pada Maret 2023 lalu dengan harga 37.000.000 (tiga puluh tujuh juta rupiah).
Anselmus Sardin yang merupakan anak kandung dari Mateos Pao mempersoalkan hal tersebut hingga kemudian marah dan akhirnya mencoba melakukan pembunuhan terhadap ayah kandunnya itu.
IPDA Hendriawan menjelas bahwa berdasarkan keterangan yang disampaika Mateos Pao (korban), Anselmus Sardin datang dari arah belakang rumahnya dan masuk melalui pintu dapur sambil memegang sebilah parang.
Setelah menghampri Mateos Pao, Anselmus langsung memegang kepala dari ayah kandungnya itu dan langsung meletakan atau mengarahkan parang yang dibawanya itu tepat di leher Mateos sambil berkata “mau mati atau hidup?”.
Mendengar perkataan anaknya itu, Mateos balik menyakan “mengapa begitu?”. Mateos kemudian meminta Anselmus untuk duduk, namun Anselmus tidak menghiraukannya.
Keduanyapun terlibat saling dorong tepat di sisi luar dapur rumah Mateos Pao.
Anselmus sempat satu kali mengayuhkan parangnya ke arah Mateos namun Mateos berhasil menangkisnya menggunakan tangan kiri hingga jari telunjuknya terkena sabetan dan mengeluarkan darah.
Ujung parang tersebut sempat mengenai dahi Mateos dan kemudian melenting lalu mengenai lengan kanan dari Anselmus Sardin sendiri. Pada saat itu, Mateos Pao langsung memeluk anaknya itu dengan posisi parang masih menempel di lengan bagian dalam Anselmus
Peristiwa ayah dan anak kandung ini akhirnya diketahui warga lain, Rikar dan Akri.
Melihat kejadian itu, Rikar dan Akri langsung membawa Anselmus dalam kondisi berdarah ke Puskesmas Pacar yang letaknya tidak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Pasca peristiwa tersebut, keduanya dirawat di Puskesmas Pacar.
Kapolsek Macang Pacar, IPDA Hendriawan bersama Bhabinsa Pacar, Serda Khaerudin didampingi oleh kepala desa Pacar, Yulianus Sanudin dan Kapus Pacar, Sipri Jamat menjenguk ayah dan anak kandung ini di Puskesmas Pacar di Pacar.
Meski tergolong sadis, namun IPDA Hendriawan mengatakan bahwa ayah dan anak ini bersepakat untuk menyelesaikan kasus tersebut secara kekeluargaan.
Senada dengan Kapolek, kepala desa Pacar Yulianus juga menerangkan hal yang sama, bahwa Mateos Pao dan Anselmus Sardin bersama keluarga besar mereka bersepakat akan menyelesaikan kasus tersebut secara kekeluargaan.
Yulianus mengatakan bahwa hingga saat ini Anselmus Sardin masih dirawat di Puskesmas Pacar.
Sementara itu, ayahnya Mateos Pao (korban) sudah pulang ke rumahnya dengan luka ringan di jari telunjuk tangan sebelah kirinya.
Reporter: Paulus Nabang