DARI REDAKSI
LOWONGAN KERJA : SALIRA TV SEDANG MEMBUKA LOWONGAN REPORTER KHUSUS LIVE STREAMING UNTUK MELIPUT PERISTIWA SECARA LANGSUNG. KESEMPATAN INI TERBUKA UNTUK SIAPA SAJA DI SELURUH INDONESIA YANG BERSEMANGAT DI DUNIA JURNALISTIK. INFO LENGKAP & PENDAFTARAN DI WHATSAPP: 0838-9640-3437 ATAU EMAIL: [email protected]

Indonesia Airlines: Maskapai Baru Besutan Pengusaha Asal Aceh, Iskandar Ismail

Pendahuluan

Industri penerbangan Indonesia kembali diramaikan dengan kehadiran maskapai baru bernama Indonesia Airlines. Maskapai ini dikabarkan dimiliki oleh Iskandar Ismail, seorang pengusaha asal Bireuen, Aceh, yang telah memiliki pengalaman luas di berbagai sektor bisnis, termasuk energi dan investasi. Meskipun baru diperkenalkan, Indonesia Airlines menarik perhatian publik karena digadang-gadang akan menawarkan layanan premium dan bersaing di pasar internasional.

Profil Iskandar Ismail: Pengusaha Asal Aceh di Balik Indonesia Airlines

Iskandar Ismail lahir pada 7 April 1983 dan menempuh pendidikan di Universitas Syiah Kuala (USK) di Banda Aceh. Kariernya dimulai setelah bergabung dengan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias pascatsunami. Setelah itu, ia sempat bekerja di PLN antara tahun 2006 hingga 2009 sebelum beralih ke sektor perbankan dan asuransi.

Pada tahun 2015, Iskandar mulai merambah industri energi dengan menggandeng investor dari berbagai negara untuk mengembangkan proyek kelistrikan di Indonesia. Kemudian, pada tahun 2022, ia bersama mitra bisnisnya di Singapura mendirikan Calypte Holding Pte. Ltd., sebuah perusahaan yang bergerak di sektor energi, pertanian, dan aviasi. Dari sinilah lahir gagasan untuk mendirikan Indonesia Airlines.

Indonesia Airlines: Maskapai dengan Konsep Premium

Meskipun berkantor pusat di Singapura, Indonesia Airlines tetap berorientasi pada pasar Indonesia dengan basis operasional utama di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Maskapai ini dikabarkan akan mengusung konsep layanan penerbangan premium yang menargetkan pasar internasional.

Untuk mendukung operasionalnya, Indonesia Airlines berencana mengoperasikan 20 armada pesawat yang terdiri dari:

  • 10 unit pesawat berbadan kecil (kemungkinan Airbus A321neo atau A321LR)
  • 10 unit pesawat berbadan lebar (Airbus A350-900 dan Boeing 787-9)

Langkah ini menunjukkan bahwa Indonesia Airlines tidak hanya ingin bersaing di pasar domestik tetapi juga ingin menembus pasar global dengan layanan berkualitas tinggi.

Regulasi dan Perizinan: Belum Terdaftar di Indonesia?

Meskipun pengumuman mengenai Indonesia Airlines sudah ramai diberitakan, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia menyatakan belum menerima pengajuan perizinan resmi dari maskapai ini. Dalam industri penerbangan, sebuah maskapai harus memenuhi berbagai regulasi, termasuk:

  1. Sertifikat Standar Angkutan Udara Niaga Berjadwal
  2. Sertifikat Operator Pesawat Udara (AOC)

Tanpa izin ini, Indonesia Airlines belum dapat beroperasi secara resmi di Indonesia. Namun, mengingat pengalaman bisnis Iskandar dan dukungan dari Calypte Holding, kemungkinan besar maskapai ini akan segera mengurus perizinan agar dapat segera mengudara.

Harapan dan Tantangan di Masa Depan

Kehadiran Indonesia Airlines menjadi angin segar bagi dunia penerbangan Indonesia, terutama jika maskapai ini benar-benar mampu menawarkan layanan premium dengan harga kompetitif. Namun, tantangan besar juga menanti, terutama dalam hal perizinan, persaingan dengan maskapai lain, serta kestabilan industri penerbangan yang masih terpengaruh oleh berbagai faktor global.

Dengan kepemimpinan Iskandar Ismail, harapan besar disematkan pada Indonesia Airlines agar mampu bersaing di pasar internasional dan membawa nama Indonesia lebih dikenal di industri penerbangan dunia.


Referensi:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *