TIM MAWAR SALIRA TV – Di tengah upaya pemerintah menertibkan praktik pendidikan yang membebani orang tua, sebuah Taman Kanak-Kanak di Kota Bekasi justru menempuh jalan sebaliknya. Meski sudah ada larangan eksplisit dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sekolah ini tetap menyelenggarakan acara wisuda lengkap dengan sesi foto dan study tour. Biayanya? Tak tanggung-tanggung, Rp 1,15 juta per anak.
TK di Bekasi Abaikan Gubernur, Ngadain Study Tour & Wisuda, Biaya per Siswa Rp 1,1 Juta. Bakal kena semprot KDM gak nih?
KDM: “Study tour itu bukan urusan bus atau perjalanan, tetapi lebih kepada bisnis di baliknya.”
Rinciannya cukup mencengangkan: Rp 550 ribu hanya untuk prosesi wisuda dan foto kenang-kenangan, ditambah Rp 600 ribu lagi untuk perjalanan study tour. Bagi banyak orang tua, angka ini bukan sekadar nominal—ini beban nyata di tengah ekonomi yang belum benar-benar pulih.
Gubernur Dedi Mulyadi sendiri telah menggaungkan larangan keras terhadap segala bentuk kegiatan sekolah yang berpotensi menjadi ajang komersialisasi pendidikan. Baginya, kegiatan seperti wisuda TK dan study tour lebih sering menjelma jadi paket liburan ketimbang proses belajar yang bermakna. Alih-alih memperkaya pengalaman anak, justru mempertebal keresahan di kantong orang tua.
“Kalau sekadar piknik, jangan bawa nama pendidikan,” begitu kira-kira pesan Dedi yang mengajak sekolah-sekolah untuk kembali ke esensi: pendidikan yang murah, merdeka, dan bermakna.
Sebagai bukti keseriusannya, Gubernur bahkan mencopot Kepala SMAN 6 Depok setelah sekolah tersebut nekat mengadakan study tour lintas provinsi meski sudah ada imbauan larangan.
Namun, nyatanya masih ada institusi pendidikan yang memilih tutup telinga. Dalam kasus TK di Bekasi ini, suara keluhan orang tua pun mulai terdengar, menggugat relevansi sekaligus nalar ekonomi di balik acara-acara bernuansa glamor yang justru tak sejalan dengan usia dan kebutuhan anak-anak mereka.
Sementara sekolah menyebut ini sebagai “pengalaman berharga”, para wali murid justru bertanya-tanya: sejak kapan lulus TK perlu dirayakan bak pesta kelulusan universitas?
TIM MAWAR SALIRA TV