Los Angeles Bergejolak: Unlawful Assembly Dideklarasikan di Tengah Eskalasi Protes Anti-ICE
Los Angeles, California – Ketegangan sosial dan politik memuncak di pusat kota Los Angeles pada Minggu malam ketika pihak berwenang secara resmi menyatakan situasi sebagai unlawful assembly atau pertemuan yang melanggar hukum, menyusul gelombang unjuk rasa yang menolak penggerebekan imigrasi oleh otoritas federal.
Aksi protes tersebut, yang sebagian besar dipicu oleh keberatan terhadap operasi yang dijalankan oleh U.S. Immigration and Customs Enforcement (ICE), berubah menjadi bentrokan terbuka antara demonstran, polisi lokal, dan pasukan Garda Nasional. Beberapa ruas jalan utama ditutup, dan puluhan orang ditangkap dalam kerusuhan yang kian tak terkendali.
56 Demonstran Diamankan, Kendaraan Dibakar
Pihak kepolisian Los Angeles menyatakan bahwa setidaknya 56 orang telah diamankan karena pelanggaran jam malam, penghadangan jalan bebas hambatan, dan tindakan destruktif lainnya termasuk pembakaran kendaraan otomatis tanpa pengemudi. Aksi ini disebut sebagai bentuk perlawanan terhadap apa yang oleh para pengunjuk rasa dianggap sebagai bentuk “teror yang ditargetkan” oleh aparat federal terhadap komunitas imigran.
Sejumlah demonstran membawa poster bertuliskan “No Human is Illegal” dan “ICE = Fear”, mengutuk apa yang mereka anggap sebagai praktik penegakan hukum yang diskriminatif dan berlebihan.
Pemerintah Negara Bagian Kecam Tindakan Federal
Gubernur California Gavin Newsom secara tegas menyatakan keberatannya atas keterlibatan pemerintah federal, terutama pengerahan Garda Nasional dan Marinir yang disebutnya sebagai pelanggaran serius terhadap kedaulatan negara bagian. Ia menyebut tindakan Presiden Trump sebagai “langkah provokatif yang memperparah ketegangan sipil.”
Dalam pernyataannya, Newsom berjanji akan menempuh jalur hukum untuk menentang intervensi tersebut, dan menyebut bahwa pendekatan militeristik hanya akan memperuncing konflik di tengah masyarakat yang sudah terpolarisasi.
Ratusan Pasukan dalam Status Siaga
Menurut laporan otoritas setempat, sekitar 300 personel Garda Nasional telah dikerahkan, sementara 500 anggota Marinir berada dalam status siaga untuk dikerahkan sewaktu-waktu bila situasi memburuk. Pusat kota Los Angeles kini berada dalam pengawasan ketat, dengan penguatan keamanan di titik-titik strategis termasuk gedung pemerintahan, fasilitas transportasi umum, dan kawasan permukiman padat imigran.
Narasi Publik Terbelah
Sementara sebagian besar warga menyuarakan dukungan terhadap para pengunjuk rasa, tidak sedikit pula yang mengkhawatirkan keselamatan publik dan dampak ekonomi dari aksi-aksi blokade jalan. Pejabat kota mendesak masyarakat untuk menyalurkan aspirasi melalui jalur damai dan meminta aparat keamanan bertindak profesional dalam menghadapi situasi yang terus berkembang.
Refleksi atas Krisis Nasional
Peristiwa ini mencerminkan ketegangan mendalam antara kebijakan federal dan nilai-nilai kearifan lokal di negara bagian seperti California, yang secara historis dikenal sebagai wilayah yang ramah terhadap imigran. Aksi protes di Los Angeles bukan hanya sekadar respons terhadap satu operasi ICE, melainkan cerminan dari pergulatan identitas, hak asasi, dan batasan kekuasaan negara dalam menangani isu imigrasi.
Penutup
Krisis yang terjadi di pusat kota Los Angeles menjadi sorotan nasional dan internasional. Saat negara bergulat dengan dilema antara penegakan hukum federal dan hak-hak sipil, satu hal menjadi jelas: dialog dan penyelesaian damai semakin mendesak dibutuhkan. Langkah selanjutnya—baik dari pemerintah federal maupun negara bagian—akan menentukan arah masa depan demokrasi dan keadilan sosial di Amerika Serikat.
Tim Mawar Salira TV