DARI REDAKSI
SALIRA TV MEMBUKA KERJA SAMA KONTRIBUTOR BERITA ADVERTORIAL – PELUANG MENJADI WARTAWAN FREELANCE “MEREKAM INDONESIA”. UNTUK INFORMASI LEBIH LENGKAP, HUBUNGI WHATSAPP CENTER SALIRA TV DI 0838-9640-3437.

LSM Forkorindo Soroti Dugaan Penyalahgunaan Jatah BBM Kapal Penumpang di Karimun

Salira TV — Merekam Indonesia

🇮🇩 Indonesia punya banyak cerita.
Dan di Salira TV, kami berkomitmen untuk terus Merekam Indonesia — menghadirkan suara masyarakat dari seluruh penjuru negeri.

🎥 Dukung semangat ini dengan berpartisipasi melalui Saweria.
📱 Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami melalui WhatsApp 0838-9640-3437.

❤️ Dukungan Anda adalah tenaga bagi kami untuk terus menyuarakan kebenaran — dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat.

SALIRA TV | KAB. KARIMUN – Polemik distribusi bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite untuk kapal penumpang di Kabupaten Karimun memunculkan tanda tanya besar. Pasalnya, mekanisme pemberian kuota melalui surat rekomendasi dari Dinas Perhubungan (Dishub) Karimun diduga sarat kejanggalan.

Menurut penjelasan Kabid Angkutan Pelayaran Dishub Karimun, Daud Syafrial, para pengusaha kapal di Karimun memperoleh jatah hingga 8 ton pertalite per hari, dengan pengambilan hanya melalui SPBU Poros. Namun, hasil penelusuran LSM Forkorindo menemukan fakta berbeda di lapangan.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Dishub Provinsi Kepulauan Riau menegaskan bahwa instansinya tidak pernah mengeluarkan rekomendasi untuk pembelian pertalite oleh pengusaha kapal, melainkan hanya untuk solar.

Ketua Umum LSM Forkorindo, Tohom Sinaga, S.E., S.H., turut berupaya meminta penjelasan dari pihak SPBU Poros. Namun, direktur SPBU setempat disebutkan kerap berada di luar daerah sehingga tidak pernah dapat ditemui.

Sementara itu, saat dimintai keterangan, manajer SPBU Coastal menyatakan bahwa penyaluran pertalite dilakukan sesuai surat rekomendasi dari Dishub Karimun. Namun, ketika ditanya mengenai jumlah kuota yang diberikan setiap hari, pihak manajemen memilih bungkam.

Situasi ini menimbulkan dugaan adanya praktik yang tidak transparan terkait distribusi BBM bersubsidi, yang seharusnya diawasi secara ketat untuk mencegah penyalahgunaan.

Reporter: Edward Simanjuntak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!