SALIRA TV | KABUPATEN KARIMUN โ Keberadaan pangkalan gas elpiji bersubsidi seharusnya menjadi solusi bagi masyarakat dalam mendapatkan bahan bakar rumah tangga dengan harga terjangkau. Namun, situasi berbeda ditemukan di wilayah belakang DIY Kolong, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Sungai Lakam Barat, Kecamatan Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.
Berdasarkan hasil pantauan tim Salira TV di lapangan, pangkalan gas elpiji 3 kilogram bernama Asmoro Bangun diduga tidak pernah beroperasi sebagaimana mestinya. Warga sekitar menyebut toko tersebut jarang, bahkan hampir tidak pernah buka.
โSaya tinggal di dekat pangkalan itu, tapi tidak pernah lihat mereka buka. Jadi kami terpaksa beli gas di tempat lain,โ ujar salah satu warga sekitar.
Ketika dimintai klarifikasi oleh media, pemilik pangkalan menyampaikan bahwa dalam menjual gas, pihaknya tidak perlu menjelaskan kepada siapa gas disalurkan. โMenjual gas tidak harus diberitahu siapa pembelinya,โ ucapnya singkat.
Menariknya, meski pangkalan tersebut diduga tidak aktif melayani masyarakat, tidak ada sanksi yang diberikan oleh pihak Disperindag maupun agen penyalur yang menaunginya. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan publik mengenai pengawasan dan penegakan aturan terhadap pangkalan gas subsidi di daerah tersebut.
Tim media bersama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) setempat berencana meminta penjelasan resmi dari agen penyalur serta mendorong Disperindag Kabupaten Karimun untuk melakukan investigasi terkait aktivitas pangkalan Asmoro Bangun.
Langkah ini penting untuk memastikan bahwa pendistribusian gas elpiji bersubsidi 3 kilogram tetap sesuai ketentuan dan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang berhak.
Reporter: Edward Simanjuntak