DARI REDAKSI
SALIRA TV MEMBUKA KERJA SAMA KONTRIBUTOR BERITA ADVERTORIAL – PELUANG MENJADI WARTAWAN FREELANCE “MEREKAM INDONESIA”. UNTUK INFORMASI LEBIH LENGKAP, HUBUNGI WHATSAPP CENTER SALIRA TV DI 0838-9640-3437.

Bandung Mantapkan Predikat Sebagai Ibu Kota Asia Afrika Lewat Festival AAF 2025

Salira TV — Merekam Indonesia

🇮🇩 Indonesia punya banyak cerita.
Dan di Salira TV, kami berkomitmen untuk terus Merekam Indonesia — menghadirkan suara masyarakat dari seluruh penjuru negeri.

🎥 Dukung semangat ini dengan berpartisipasi melalui Saweria.
📱 Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami melalui WhatsApp 0838-9640-3437.

❤️ Dukungan Anda adalah tenaga bagi kami untuk terus menyuarakan kebenaran — dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat.

SALIRA TV | KOTA BANDUNG — Suasana Jalan Asia Afrika pada Sabtu (18/10/2025) menjadi saksi kemeriahan pembukaan Asia Africa Festival (AAF) 2025 yang secara resmi dibuka oleh Wakil Wali Kota Bandung, Erwin.

Dalam sambutannya, Erwin menyampaikan bahwa penyelenggaraan AAF tahun ini merupakan momentum penting yang menegaskan kembali posisi Bandung sebagai pusat persahabatan lintas bangsa, tepat tujuh dekade setelah Konferensi Asia Afrika 1955 yang bersejarah.

“Bandung kini menapaki babak baru sebagai ibu kota Asia Afrika di era global. Kita hidup pada masa ketika batas antarnegara semakin terbuka dan kolaborasi lintas sektor menjadi kunci kemajuan dunia,” ujar Erwin.

Lebih dari sekadar pesta budaya, AAF 2025 diakui sebagai bentuk nyata diplomasi antarbenua yang diwujudkan melalui ragam ekspresi seperti musik, seni, kuliner, fesyen, dan kreativitas masyarakat dunia.

Festival ini, lanjut Erwin, merupakan ruang yang mempertemukan keberagaman budaya serta mempererat persahabatan antarnegara Asia dan Afrika. Sejumlah delegasi dari berbagai negara pun turut serta dalam perayaan tersebut.

Erwin menambahkan bahwa AAF 2025 merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kota Bandung 2025–2030 untuk memperkuat posisi Bandung dalam jejaring diplomasi global.

“Kami ingin Bandung tak hanya dikenang karena sejarah masa lalunya, tetapi juga karena kemampuannya menjembatani bangsa-bangsa melalui kekuatan budaya,” imbuhnya.

Lebih jauh, Erwin menyoroti bahwa semangat Asia Afrika di masa kini telah mengalami perubahan makna.

“Jika dahulu perjuangan adalah untuk kemerdekaan, maka kini kita berjuang melawan kemiskinan, ketimpangan, perubahan iklim, serta arus disinformasi global,” tegasnya.

Ia berharap festival ini dapat membuka peluang kolaborasi baru, khususnya dalam bidang ekonomi kreatif, pariwisata, dan kuliner, sekaligus membangun jejaring komunitas internasional.

“Yang paling penting adalah menjaga warisan Bandung sebagai simbol perdamaian dunia,” pungkas Erwin dengan penuh optimisme.

Kontributor/Wartawan: Kuswandi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!