SALIRA TV | KAB. CIAMIS – Suasana semarak mewarnai Stadion Atletik Ciamis saat ratusan peserta dari berbagai sekolah berkumpul untuk mengikuti Festival Olahraga dan Seni Tradisional, Rabu (29/10/2025).
Gelaran ini menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Ciamis dalam menjaga warisan budaya lokal melalui pendekatan yang menyenangkan, edukatif, dan menginspirasi generasi muda.
Beragam cabang olahraga dan permainan rakyat seperti Egrang, Sumpitan, Balap Karung, hingga atraksi seni bela diri dan tarian daerah tampil memukau, menghidupkan kembali tradisi yang nyaris terlupakan di tengah derasnya arus modernisasi.
Pandangan Akademisi: Sinergi Seni dan Olahraga sebagai Pendidikan Karakter
Di antara para tamu undangan, hadir Kiki Kohara, S.Pd., M.Pd., akademisi sekaligus praktisi pendidikan, yang memberikan apresiasi tinggi atas penyelenggaraan kegiatan tersebut.
Menurutnya, acara ini bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan langkah strategis dalam pendidikan karakter berbasis budaya.
“Mengintegrasikan seni dan olahraga tradisional merupakan bentuk nyata pendidikan yang berakar pada nilai kebangsaan. Anak-anak tidak hanya berolahraga, tetapi juga memahami filosofi, nilai moral, dan sejarah di balik setiap gerak dan permainan,” ungkap Kiki Kohara, S.Pd., M.Pd.
Ia menambahkan, penting bagi lembaga pendidikan untuk memasukkan kegiatan serupa ke dalam kurikulum sekolah, agar pelestarian budaya tidak berhenti pada acara tahunan semata, melainkan menjadi bagian dari proses pembelajaran yang berkelanjutan.
Sekolah Dasar Jadi Garda Terdepan Pelestarian Tradisi
Dukungan terhadap kegiatan ini juga datang dari kalangan pendidik di tingkat sekolah dasar.
Adang, S.Pd., Kepala Sekolah SDN Imbanagara Dua, menyampaikan bahwa sekolahnya telah lama menanamkan nilai-nilai budaya lokal kepada peserta didik.
“Kami melihat acara ini sebagai kesempatan emas untuk menanamkan kebanggaan terhadap budaya sendiri. Di sekolah, kami rutin memperkenalkan permainan tradisional dan tarian daerah kepada siswa. Karena menjaga tradisi harus dimulai sejak usia dini,” jelas Adang.
Ia juga menuturkan bahwa kegiatan tersebut terbukti mampu menumbuhkan disiplin, kerja sama, dan kepercayaan diri di kalangan siswa.
Menatap Masa Depan: Ciamis Menuju Pusat Budaya Tradisional
Acara ditutup dengan penampilan kolosal seni dan olahraga tradisional yang mengundang decak kagum penonton.
Momentum ini menjadi penegasan bahwa Kabupaten Ciamis tidak hanya dikenal lewat prestasi olahraga modern, tetapi juga mampu berdiri sebagai pusat pelestarian seni dan budaya tradisional di Jawa Barat.
Semangat para peserta—khususnya siswa sekolah dasar—menjadi cerminan kuat bahwa warisan budaya bangsa tetap hidup di hati generasi muda.
Dengan sinergi akademisi, lembaga pendidikan, dan dukungan masyarakat, masa depan pelestarian budaya di Ciamis semakin cerah.
Kontributor/Wartawan: Heri Heryanto













