SALIRA TV | KAB. TASIKMALAYA – Menyadari tingginya kerentanan Kabupaten Tasikmalaya terhadap bencana hidrometeorologi, Pemerintah Desa Salebu, Kecamatan Mangunreja, mengadakan Pelatihan Pengendalian Kekeringan, Banjir, dan Longsor sebagai bagian dari Program Dana Desa Tahun Anggaran 2025. Kegiatan ini digelar pada Kamis, 27 November 2025, di GOR Salebu, Kp. Cimindi RT 08/RW 01, Desa Salebu.
Langkah ini menjadi wujud keseriusan pemerintah desa dalam memperkuat kesiapsiagaan warga menghadapi ancaman bencana, sekaligus memaksimalkan pemanfaatan Dana Desa untuk kegiatan yang berdampak langsung pada keselamatan masyarakat.
Sinergi Aparat dan Pemerintah Desa
Pelatihan tersebut diwarnai dengan keterlibatan aparat TNI melalui kehadiran Babinsa Desa Salebu, Koptu Dede Iif dari Koramil 1211/Singaparna. Kolaborasi ini menegaskan pentingnya koordinasi lintas sektor dalam membangun ketahanan desa.
Dalam penyampaiannya, Koptu Dede Iif menegaskan peran vital masyarakat sebagai pelaku utama penanggulangan bencana.
“Kami hadir untuk memastikan pengetahuan mitigasi ini benar-benar dipahami. Warga harus mampu bergerak cepat saat situasi darurat. Bencana memang tidak dapat dicegah, namun risikonya wajib kita kelola bersama,” ujarnya.
Materi Pelatihan: Menjawab Tantangan Musim Kemarau hingga Musim Hujan
Materi yang diberikan terbagi dalam tiga fokus utama sesuai karakteristik geografis Tasikmalaya:
- Pengendalian Kekeringan
Pengenalan teknik konservasi air, pengelolaan irigasi skala kecil, serta identifikasi alternatif sumber air di musim kemarau. - Penanggulangan Banjir
Mencakup langkah pencegahan, pembersihan saluran air, prosedur evakuasi, hingga penyiapan jalur dan posko darurat. - Mitigasi Longsor
Penjelasan tanda-tanda awal longsor, pemetaan area rawan, dan langkah penyelamatan diri pada wilayah lereng dan perbukitan.
Materi teknis diperkaya dengan paparan visual bertema “Mitigasi & Kesiapsiagaan Bencana pada Daerah Rawan Bencana di Wilayah Kab. Tasikmalaya” oleh narasumber Abdullah Mawardi, S.Kep., Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan. Paparan tersebut memperkuat landasan ilmiah dan prosedural dalam pelatihan yang diikuti peserta.
Dana Desa untuk Penguatan Kapasitas Warga
Kepala Desa Salebu dalam sambutannya menegaskan bahwa program ini merupakan bentuk nyata pemanfaatan Dana Desa Tahun Anggaran 2025 untuk peningkatan keselamatan dan kualitas hidup warga.
“Kami ingin Dana Desa tidak hanya berhenti pada pembangunan fisik. Investasi terpenting adalah pada pengetahuan dan kesiapan masyarakat. Melalui pelatihan ini, kami berharap setiap warga mampu menjadi relawan mandiri di lingkungannya,” ungkapnya.
Selain teori, peserta yang terdiri dari aparat desa, ketua RT/RW, tokoh masyarakat, hingga pemuda mengikuti sesi simulasi dan praktik dasar penanggulangan bencana.
Antusiasme dan Manfaat bagi Masyarakat
Pelatihan ini mendapatkan respons positif dari para peserta. Salah satu warga, Ibu Aminah (45), mengaku mendapatkan banyak wawasan baru.
“Selama ini kami hanya tahu bagaimana menyelamatkan diri, tetapi belum memahami langkah pencegahannya. Sekarang kami lebih paham terutama tentang tanda-tanda longsor yang sering terjadi dekat area persawahan,” ujarnya.
Inisiatif Desa Salebu ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Tasikmalaya dalam memprioritaskan program mitigasi bencana, mengingat ancaman hidrometeorologi di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Kontributor/Wartawan: Heri Heryanto














