DARI REDAKSI
SALIRA TV MEMBUKA KERJA SAMA KONTRIBUTOR BERITA ADVERTORIAL – PELUANG MENJADI WARTAWAN FREELANCE “MEREKAM INDONESIA”. UNTUK INFORMASI LEBIH LENGKAP, HUBUNGI WHATSAPP CENTER SALIRA TV DI 0838-9640-3437.

Badai PHK di Dunia Televisi: Ada Apa dengan Media Indonesia? Konvergensi atau Krisis?

Salira TV — Merekam Indonesia

🇮🇩 Indonesia punya banyak cerita.
Dan di Salira TV, kami berkomitmen untuk terus Merekam Indonesia — menghadirkan suara masyarakat dari seluruh penjuru negeri.

🎥 Dukung semangat ini dengan berpartisipasi melalui Saweria.
📱 Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami melalui WhatsApp 0838-9640-3437.

❤️ Dukungan Anda adalah tenaga bagi kami untuk terus menyuarakan kebenaran — dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat.

Artikel ini tentang:

  • Stasiun TV Kena Gunting: Apa Kabar Dunia Media Kita?
  • Badai PHK di Dunia Televisi: Ada Apa dengan Media Indonesia?
  • TV Nasional Berguguran: Dari Layoff Massal hingga Tutup Biro
  • MNC, Kompas TV, CNN Indonesia Kena Efisiensi: Media di Titik Kritis?
  • Detik-detik Detikcom PHK: Duka di Balik Dunia Redaksi
  • Kabar Panas Dunia Pertelevisian: Siapa Selamat, Siapa Tersingkir?
  • Media Besar Kena Sapu Runtuh: Saatnya Kita Bertanya!
  • Siaran Tetap Jalan, Kru pada Pulang: Ironi Dunia TV Kita
  • Krisis Media Massal: TV Dulu Jaya, Kini Berjuang Bertahan
  • Konvergensi atau Krisis? PHK Massal dan Tutup Biro di Industri TV

TV Nasional, Layoff Nasional: Dunia Media Kita Lagi Diguncang!

Data ini dibuat pada Minggu, 04 Mei 2025

Beberapa hari terakhir ini, suasana di ruang redaksi-redaksi besar nggak seceria biasanya. Bukan karena kehabisan ide liputan, tapi karena mulai terdengar langkah-langkah berat dari rekan-rekan yang pamit. Bukan keluar karena naik jabatan atau pindah kantor, tapi karena… ya, gelombang besar layoff mulai menggulung satu per satu.

iNews & MNC: Bye Bye, Biro

Dimulai dari iNews biro Surabaya yang resmi pamit undur diri. Penuh haru, penuh kenangan. Foto bareng terakhir, peluk-pelukan, dan kalimat pamit yang bikin netizen ikut terdiam. Nggak berhenti sampai di situ, kabarnya per 30 April 2025, semua kantor biro iNews di seluruh Indonesia resmi ditutup. MNC Group pun nggak luput. Ada info bahwa sebanyak 400 orang akan kena layoff. Lebih parah lagi, 10 pemimpin redaksi dikerucutkan jadi 3 saja. Efisiensi katanya. Tapi efeknya? Terasa banget!

Kompas TV, CNN Indonesia, TV One: PHK Datang Bertubi-tubi

Kompas TV? 150 orang kena PHK.

TV One? 75 orang juga harus pulang tanpa amplop tugas.

CNN Indonesia? Waduh, 200 orang terdampak.

Dan itu belum semua. VIVA.co.id dikabarkan bakal menutup kantor Pulogadung bulan depan. Emtek, induk dari SCTV dan Indosiar, juga mulai memangkas 100 orang.

RTV? Lebih tragis lagi. Tiap divisi katanya bakal dipangkas 40 orang. Malah katanya mau dibubarkan. BTV dikabarkan siap mengakuisisi lisensi siar RTV.

Global TV, Echannel, dan Lain-lain: Perjalanan Menuju Ujung?

Global TV bagian produksi kena layoff 30%. Echannel TV? Katanya mau dibeli sama SinpoTV. Dunia media Indonesia kayak lagi masuk mode survival.

Dan kabar dari internal redaksi detikcom pun nggak kalah mengejutkan. Per April 2025, mereka mulai efisiensi SDM. Dari reporter sampai Redpel bisa kena. Bahkan, para redaktur pelaksananya pun nggak tahu siapa yang akan kena. HRD dan direksi pegang penuh daftar itu.

Konvergensi atau Krisis?

Alasan resmi dari semua ini sih katanya “konvergensi dan efisiensi.” Tapi jujur aja, di lapangan, yang terasa adalah duka. Dunia media yang dulunya ramai, penuh idealisme dan kejar tayang, sekarang mulai sepi oleh suara tapak kaki yang pelan tapi pasti meninggalkan meja redaksinya.

Kita paham, zaman berubah. Pola konsumsi media masyarakat berubah. Tapi tetap saja, ketika orang-orang yang selama ini berjasa mengabarkan berita harus pulang tanpa sempat pamit di layar kaca, rasanya… nggak bisa dianggap biasa.

Penutup: Saatnya Kita Mikir

Kita, penikmat berita, penonton TV, pembaca portal daring, harus mulai mikir. Apa yang sebenarnya sedang terjadi dengan dunia media kita? Apakah ini cuma transisi ke era digital yang lebih efisien? Atau ada yang lebih besar dan mendasar sedang berubah?

Yang jelas, satu per satu nama besar mulai goyah. Dan para jurnalis—orang-orang di balik layar yang selama ini jadi saksi sejarah bangsa—harus pasrah pada ketidakpastian.

Indonesia baik-baik saja?

Kalau kamu setuju bahwa media kita perlu diselamatkan, bantu sebarkan kabar ini. Mungkin dengan saling peduli, kita bisa bantu mereka yang selama ini bantu kita mendapatkan informasi.

Tim Mawar Salira TV

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!