SALIRA TV | KAB. CIAMIS – Di balik kesibukan menjaga keamanan, Korps Brigade Mobil (Brimob) tetap menunjukkan sisi kemanusiaannya. Dalam rangka peringatan HUT Pelopor ke-66, Batalyon D Pelopor Brimob Polda Jawa Barat menggelar kegiatan sosial bertajuk “Nyandung Nyaah Ka Indung” atau “menjemput kasih sayang ibu”, di Desa Kertajaya, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis, Jumat (12/09/2025).
Rombongan dipimpin oleh Komandan Kompi 4, Iptu Enang Ma’ruf, S.E., bersama H. Wahyu, pemilik Durian Kujang. Mereka membawa 15 karung beras premium ukuran 10 kg serta 15 paket sembako untuk diserahkan langsung kepada para lansia.
Desa Kertajaya, khususnya Dusun Susuru, dikenal sebagai wilayah yang kaya akan keberagaman keyakinan. Masyarakat dari latar belakang Islam, Sunda Wiwitan, hingga Kristen Protestan hidup berdampingan dengan rukun. Kehadiran Brimob pada kesempatan ini memperkuat semangat toleransi yang sudah lama terjaga di wilayah tersebut.
Kegiatan sosial ini turut disambut hangat oleh Kapolsek Panawangan, Hendra Widiyanto, S.E., M.Si., serta Kepala Desa Kertajaya, Totoy Herdianto, bersama perangkat desa. Suasana penuh kekeluargaan terasa ketika rombongan menyapa masyarakat dari rumah ke rumah sembari menyerahkan bantuan.
“Kami datang untuk berbagi dengan para lansia dalam rangka HUT Pelopor ke-66. Ini adalah wujud pengabdian Brimob kepada masyarakat,” ujar Iptu Enang Ma’ruf.
Senada dengan itu, H. Wahyu menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya soal bantuan materi, tetapi juga menjaga silaturahmi. “Toleransi adalah kunci kebersamaan. Kepedulian tidak boleh dibatasi oleh perbedaan suku, ras, atau agama,” ungkapnya.
Para penerima bantuan berasal dari beragam latar belakang keyakinan, di antaranya Inah (Islam), Ijoh (Katolik), Maria Nani Rusnani (Penghayat), hingga Aska Winta (Protestan). Keragaman itu menjadi bukti nyata bahwa cinta kasih bisa melampaui sekat perbedaan. Raut bahagia dan haru terlihat jelas di wajah para lansia penerima.
Kegiatan “Nyandung Nyaah Ka Indung” ini sekaligus menjadi pengingat bahwa tugas aparat tidak hanya menjaga ketertiban, tetapi juga hadir untuk merangkul masyarakat dengan hati. Dari aksi sederhana, tercipta makna besar: menumbuhkan empati, meneguhkan toleransi, dan mempererat persaudaraan di tengah keberagaman.
Reporter: Heri Heryanto














