SALIRA TV | KABUPATEN LANGKAT, SUMATERA UTARA – Potret kesenjangan sosial kembali mencuat di Kabupaten Langkat. Pada Kamis, 18 September 2025, seorang warga bernama Sarbini (62), yang sehari-hari bekerja sebagai tukang sol sepatu di Pekan Kuala, Kecamatan Kuala, mengaku tak pernah merasakan bantuan apapun dari pemerintah, meski telah puluhan tahun hidup dalam keterbatasan.
Warga Dusun Sei Tembo, Kelurahan Pekan Kuala ini menuturkan bahwa dirinya merasa heran sekaligus kecewa, sebab bantuan sosial justru kerap tidak menyentuh masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Ia menilai, ada praktik pilih kasih dalam penyaluran program bantuan, di mana penerimanya justru sering berasal dari kalangan yang secara ekonomi sudah tergolong mampu.
Sarbini menjelaskan, hampir 20 tahun ia menggeluti profesi sebagai tukang sol sepatu untuk bertahan hidup. Namun, selama itu pula ia tak pernah sekalipun merasakan bentuk bantuan dari pemerintah, baik berupa sembako maupun program bantuan lainnya. Padahal, penghasilannya sangat terbatas, bahkan untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari saja sering kali tidak mencukupi.
Ia menegaskan, seharusnya bantuan benar-benar diberikan kepada rakyat kecil yang berjuang keras di tengah himpitan ekonomi, bukan malah jatuh ke tangan mereka yang sudah memiliki kebun atau bahkan mobil.
Lebih lanjut, Sarbini menyampaikan harapannya kepada pihak berwenang, khususnya aparat di Kecamatan Kuala, agar lebih adil dalam menyalurkan bantuan sosial. Menurutnya, masih banyak masyarakat miskin di wilayah tersebut yang hidup dalam kondisi penuh penderitaan, hingga kerap dihadapkan pada pilihan sulit antara makan atau tidak makan setiap harinya.
Dari Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, reporter Andrian melaporkan untuk Salira TV.